DOMPU, PELITANEWS – Puluhan masyarakat Desa O’o mendatangi SPBU yang berada di Desa O’o rabu, 25 November 2020.
Masyarakat kerap menemukan SPBU melayani pembelian premium dalam jumlah besar sementara masyarakat susah mendapatkan premium.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh puluhan masyarakat dan juga diwakili oleh ketua beserta anggota BPD itu bertemu dengan kordinator pelaksana di kantor SPBU.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menanyakan soal kelangkaan premium di SPBU tersebut.
Ketua BPD Desa O’O Jonifrianto mempertanyakan seringnya jerigen dan drum yang melakukan pengisian premium dengan jumlah yang besar.
“Apakah SPBU ini tidak punya Standar Operasional Pelaksanaan yang jelas yang mengatur tentang pengisian jerigen dan Drum, baik yang punya ijin atau tidak punya ijin? Karena pada akhir – akhir ini masyarakat selalu tidak mendapatkan jatah premium. Dan selalu mendapatkan jatah pertamax yang harga 9000/liter” tuturnya.
Salah satu masyarakat yang hadir, Rusnadin juga ikut membenarkan yang disampaikan Ketua BPD O’O.
“pelayanan jerigen dan drum dilayani secara besar-besaran, sehingga masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan premium itu sendiri. Jika hal ini masih berlanjut, maka kami akan mendatangi SPBU ini dengan jumlah masa yang banyak” tutur Rusnadin.
Pihak SPBU yang diwakili oleh Kordinator pelaksana menyampaikan bahwa akan dicarikan solusi terbaik terhadap persoalan ini.
“untuk diketahui sekarang kita mengalami pengurangan jatah BBM dari pertamina Bima” pungkasnya.
Meskipun pertemuan berlangsung sedikit tegang antau kedua pihak namun antara masyarakat Desa O’o dan pihak SPBU menyepakati bahwa pelayanan pengecer jerigen yang punya ijin harus dibatasi jumlah pengisiannya, dan untuk yang tidak punya ijin itu harus dikasih untuk kebutuhan tertentu saja.
Setelah audiensi dan menyepakati kesepakatan itu, masyarakat langsung membubarkan diri. (*)