BerandaBimaInilah Kami Guru Indonesia (Sebuah Ironi)

Inilah Kami Guru Indonesia (Sebuah Ironi)

Ini kami, Guru Indonesia
Oleh :
Muhammad Mashudan, S.Pd
(Guru di sebuah Sekolah di Kabupaten Bima)

Ini kami, guru Indonesia. Yang setiap hari harus terus bersemangat untuk mendidik murid-murid kami. Mengajarkan ilmu. Dan melakukan program-program yang diamanatkan oleh pemerintah. Termasuk “menghamba” pada murid-murid kami. Membersamai tumbuh kembang mereka. Juga wajib memahami betapa heterogennya karakter setiap peserta didik kami.

Ini kami, guru Indonesia. Tiap pagi, menyambut siswa sejak di pintu gerbang. Menyapanya dengan senyuman hangat. Sembari menanyakan kabar dan memeriksa perlengkapan belajarnya hari itu. Maklum, anak-anak zaman sekarang lebih memilih membawa handphone dari pada buku pelajaran mereka. Dan sejuta kisah pengabdian lainnya, dibalik kata guru Indonesia ini.

Tetapi kami guru Indonesia, mengalami sedikit kesulitan bila berhadapan dengan anak-anak yang super. Entah itu super nakal, atau super butuh perhatian yang super pula.

Kamipun tak tahu. Kami harus mendalaminya. Harus lebih memahaminya. Harus lebih “menghamba” pada anak didik kami. Bila tidak, maka kami akan berhadapan dengan amukan amarah si anak. Berhadapan dengan arogansi orang tua yg tidak memahami pekerjaan mendidik itu seperti apa. Bahkan kami akan head to head dengan Undang-undang Perlindungan anak.

Bila salah bertindak, maka SP3 Kepolisian memanggil kami. Ketukan palu pengadilan akan mengadili kami. Ujungnya, jeruji besi akan menanti kami. Betapan mirisnya nasib kami guru Indonesia .

Kasus pemukulan salah seorang guru, oleh oknum siswa kemarin adalah puncak ketidakberdayaan kami. Puncak degradasi moral pada siswa-siswa kami. Bisa jadi ini seperti fenomena gunung es. Yang kelihatan hanya itu, padahal bisa jadi banyak kasus-kasus serupa yang terjadi di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Hanya saja tidak terekspos ke media.

Hari inipun, kami guru Indonesia ingin meminta perlindungan pada wadah yang menaungi kami. Entah itu PGRI, IGI, SGI atau lainnya. Kemana lagi kami harus mengadukan segala kealpaan kami. Kamana lagi kami harus menempuh jalur perlindungan. Kecuali pada lembaga-lembaga ini.

Mengakhiri keluh kesah ini, kami mohon kepada PGRI, IGI, SGI dan lainya di Kab. Bima untuk segera mengambil tindakan tegas atas kasus pemukulan guru oleh oknum siswa kemarin. Juga pejabat dan pemangku kebijakan, mohon lindungi marwah dan profesi kami.

Semoga Allah melindungi para guru Indonesia dalam mengemban misi, mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga!!

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!