LOMBOK TIMUR – Destinasi wisata Bale Mangrove di Dusun Poton Bako, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur kini menjelma menjadi desa ekowisata yang diperhitungkan sebagai salah satu program pengembangan 99 Desa Wisata.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Drs HL Gita Ariadi, MSi dalam kunjungan program Jumat Salam mengapresiasi perkembangan desa wisata Bale Mangrove dan menyempatkan menanam bibit mangrove dalam kegiatan Jumat Salam di Lombok Timur pada Jumat (10/11).
Lukmanul Hakim, Ketua Pokdarwis Bale Mangrove, Dusun Poton Bako, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, mengakui, pengembangan desa wisata ini tak mudah. Sebelum diinisiasi kembali pada 2021, ia dan rekan Pokdarwis tak mendapatkan dukungan baik dari pemerintah desa setempat maupun pemerintah kabupaten. Saat ini dengan dukungan Pemkab Lotim, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan PLN, selain event dan paket wisata juga menyisipkan edukasi tentang mangrove bagi pengunjung.
Dikatakannya, selain menyediakan beberapa paket wisata, pihaknya juga konsen pada konservasi lingkungan bakau dengan pembibitan dan penanaman bagi pengunjung dengan membayar Rp 2.500. Adapun paket wisata yang ditawarkan mulai dari tour kawasan, camping ground hingga kunjungan ke sentra lobster dan produk UKM seperti kopi mangrove buatan warga desa.
Untuk itu, luasan sepuluh hektar bakau di dusun ini masih dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai destinasi wisata demgan tingkat kunjungan rata rata 100 orang perhari.
“Alhamdulillah makin berkembang sejak 2021 mulai didukung oleh banyak pihak”, ujarnya. Ia menuturkan pula, saat ini makin banyak ragam bakau dari semula yang ditanam oleh masyarakat pada 1995 silam dan mulai tahun ini Bale Mangrove menggelar agenda tahunan festival mangrove bagi wisatawan maupun pecinta lingkungan.(p/np)