Bima, pelitanews – Para petani jagung mengeluhkan harga bibit jagung yang meningkat dan tak kunjung turun, mengakibatkan beberapa petani khawatir akan nasib mereka terhadap kebutuhan bertani jagung.
Pasalnya hingga saat ini belum ada tanda-tanda dari turunnya harga jagung di daerah mereka. Bahkan beberapa diantaranya ada yang ingin membeli bibit dari luar daerah meskipun dengan resiko bibit jagung tidak sesuai dengan harapan mereka.
Melonjaknya harga bibit jagung dipasaran membuat para petani jagung sulit mendapatkan bibit jagung kualitas bagus dengan harga murah. Sehingga, para petani jagung kesulitan mendapatkan bibit sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kekhawatiran para petani jagung mulai memuncak ketika mendekati bulan-bulan akhir tahun, dimana masa tanam jagung harusnya sudah terjadi. Seperti yang diakui oleh beberapa petani yang ada di Bima, besarnya harga jagung menimbulkan rasa takut untuk mulai menanam jagung kembali karena keterbatasan biaya yang dimiliki oleh para petani. Biaya yang seharusnya di alokasikan untuk keperluan tanam jagung yang lain seperti membeli pupuk dan juga obat pengusir hama, di khawatirkan akan digunakan untuk membeli bibit jagung sebab harga yang mahal.
“Belum lagi harus beli yang lainnya, pupuk dan obat semprot, khawatir kami dengan uang yang tidak cukup. Apalagi harga bibit mahal, memang bibit ini jadi kendala utama karna bibit bagus, bagus juga hasil kita nanti.” Ungkap salah satu petani
Dalam menghadapi masa tanam jagung yang sebentar lagi terjadi dan juga mencoba memberikan solusi terhadap mahalnya harga bibit jagung, Johan Rosihan yang diwakili oleh team Relawan yang ada di Bima menyalurkan bantuan berupa bibit kepada para petani, Rabu (7/12).
Bibit yang diberikan sebanyak 22,5 Ton Bibit Jagung Hibrida Nasa 29 untuk Bima kemudian akan disalurkan kepada sembilan kecamatan yang ada di Bima, yaitu Sape, Lambu, Parado, Palibelo, Langgudu, Monta, Wera, Ambalawi, dan Soromandi.
Pembagian bantuan berupa bibit ini dimaksudkan untuk membantu meringankan beban para petani jagung dalam mendapatkan bibit jagung, dan juga bisa membantu mengurangi pengeluaran biaya yang dihadapi oleh petani jagung.
“Kami sudah berpikir akan beli ke penjual yang ada di kota sebelah atau di pulau seberang, saking bingungnya mencari bibit yang terjangkau. Tapi kami sangat bersyukur akhirnya mendapatkan bantuan dari pak Johan Rosihan” lanjutnya
Menurut penuturan Johan Rosihan, kesejahteraan yang didapatkan oleh petani harus menjadi fokus segala pihak. Membantu memudahkan urusan kebutuhan petani sama dengan membantu meningkatkan pendapatan perekonomian di sektor pertanian serta memberikan kesempatan bagi petani menaikkan pendapatan perekonomian mereka.
“Saya berharap apa yang bisa kami bantu bisa bermanfaat bagi para petani dan juga bisa memudahkan para petani dalam menguatkan perekonomian mereka. Bibit jagung ini juga saya harapkan bisa sampai dengan baik ke tangan para petani untuk kemudian segera ditanam oleh petani jagung.” Ujar Johan Rosihan.
Tentunya dalam upaya mensejahterakan petani, dalam hal ini petani jagung diperlukan usaha yang banyak dalam memenuhi kebutuan keperluan pertanian mereka, terutama dalam hal bibit. Bibit jagung yang disalurkan oleh Johan Rosihan diharapkan mampu membantu memudahkan para petani jagung dalam proses peningkatan kualitas panen oleh petani jagung. (*)