Mataram, pelitanews – Pemilihan Raya (Pemira) mahasiswa Universitas Mataram merupakan ajang tahunan, dan sebagai proses pembelajaran bagi seluruh mahasiswa. Demokrasi kampus adalah cerminan demokrasi negara. Hal ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar dan mengimplementasikan teori sekaligus praktik langsung di kampus. Karena kampus adalah miniatur negara.
KPRM sebagai panitia penyelenggara dan di awasi oleh Badan Pengawas pemira (BAWASRA) berfungsi mewujudkan demokrasi kampus yang memiliki integritas.
Dalam pemilihan ketua dan sekjen BEM UNRAM berjalan dengan lancar dan mulus, di karenakan KPRM dan BAWASRA melakukan tugas dan fungsinya dengan sangat baik. Setelah itu, akan di adakan pemilihan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa UNRAM.
Belum ada KPRM dan BaWASRA menjalankan tugas,tiba-tiba ada pamflet yang menyebar tentang terpilihnya ketua DPM UNRAM. Padahal KPRM dan BAWASRA belum mengundang seluruh anggota DPM terpilih agar melakukan musyawarah untuk mendapatkan ketua DPM.
Hal ini tentu membuat saya kaget, ujar Herianto ketua BEM Pertanian.
Tidak biasanya ketua DPM terpilih tanpa dilakukan musyawarah, siapa yang memilihnya? Lanjutnya.
Beredar foto berita acara dengan selembar kertas catatan buku kuliah, tanpa di ketik dan di tanda tangani oleh beberapa orang serta di ada foto yang di dampingi oleh WR 3 UNRAM langsung.
Wakil Rektor 3 bagian kemahasiswaan harusnya bersikap adil untuk semua mahasiswa dan melakukan edukasi yang baik, bukan sebaliknya. Hal ini mencerminkan bahwa WR 3 memiliki tujuan terselubung dalam pemilihan ketua DPM UNRAM, pangkasnya.
Jika WR 3 ikut campur sampai sejauh ini dan tidak segera menarik hasil tersebut. Maka akan membuat konflik di lingkungan kampus UNRAM, tuturnya.
Tentu akan banyak elemen mahasiswa dan tim-tim yang lain yang peduli tentang demokrasi kampus.
Saya meminta ke WR 3, baik diri pribadi dan mewakili lembaga BEM Pertanian, untuk tidak terlalu ikut campur dalam urusan mahasiswa. Jika WR 3 ikut campur dalam urusan mahasiswa apalagi sampai memilih sepihak ketua DPM UNRAM, maka di khawatirkan akan terjadi konflik dan bisa menggangu perkuliahan, dan bahkan bisa mencoreng nama UNRAM diluar sana.
Terakhir, mari kita menjaga nama baik kampus tercinta ini. Dan perbanyak edukasi hal-hal baik agar bisa mengharumkan nama baik UNRAM, tutup Herianto.